Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Segala puji hanya Milik Allah semata, dan Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wasallam dan kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman.

Ammaa ba’d..

Pada kesempatan ini saya ingin sedikit membahas masalah Bab Air pada Kitab Thaharah. Yang saya ambil dari kitab “Al-Wajiz” dengan beberapa komentar.

Semua air yang turun dari langit dan keluar dari bumi itu suci.

Sebagaimana Firman Allah, ((وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا)) “Dan Kami turunkan dari langit air yang suci” (QS. Al-Furqan: 48).

Juga sabda Rasulullah salllahu ‘alaihi wasallam tentang laut, ((هو الطهور ماؤه الحل ميتته)) “Dia -Laut.pen- Suci airnya dan halal bangkainya” (HR. Ibnu Majah: 309).

Juga sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, ((إن الماء الطهور لا ينجسه شيء)) “Sesungguhnya, air yang suci adalah air yang tidak terkena najis”  (Al-Irwa’: 14).

Air tidak dihukumi sebagai air yang najis meski terkena najis kecuali jika berubah karena najis tersebut.

—————————————————–

Air dibagi menjadi 3 ditinjau dari sisi kesuciannya:

1. Air yang suci dan mensucikan atau disebut Al-Ma-ut Thahuur

Jenis air ini suci, dan dapat dipakai untuk menghilangkan najis dan bisa juga untuk bersuci dari hadas. Contohnya:  Air hujan, air sumur, air laut, salju, es air zam-zam dan lainnya yang warna dan baunya tidak berubah karena sesuatu apapun.

2. Air yang suci tapi tidak mensucikan atau disebut Al-Ma-ut Thaahir.

Jenis air ini suci tapi tidak dapat dijadikan sarana untuk bersuci dan menghilangkan najis. Air ini asalnya adalah air yang suci dan mensucikan tapi tercampur dengan sesuatu sehingga warna, bau dan rasanya berbah. Contohnya: air yang dicampur dengan kopi dan teh. Air ini suci tapi tidak bisa dipakai untuk berthaharah (Mandi junub dan Wudhu’)

Wallahu ‘alam Bishawwab

Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat. Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada nabi Muhammad. Dan akhir dari dakwah kami: Segala puji hanya Milik Allah.

——-Fathan bin Amin Widjaya——